Jumat, 25 Mei 2012

Analisis Folklor Daerah

ASAL-USUL KABUPATEN PEKALONGAN

A.   RINGKASAN CERITA
Menurut cerita rakyat zaman dahulu di desa kesesi ada seorang yang sakti manderaguna bernama Ki Ageng Cempaluk. Beliau mempunyai seorang putra yang bernama Raden Bahu. Sejak kecil Raden Bahu sudah terlihat kepintarannya karena ayahnya orang yang sakti.
Raden Bahu terus dilatih dengan ajaran-ajaran yang baik dan dibimbing untuk  selalu ingat kepada Allah SWT oleh ayahnya. Yang bertujuan untuk menjadikan Raden Bahu mempunyai watak yang luhur dan hormat kepada keluarganya ketika dewasa nanti.
Suatu ketika Ki Ageng Cempaluk menyuruh R. Bahu untuk mengabdi pada Mataram. Menurut ayahnya hidup R. Bahu jangan dihabiskan untuk menetap di desa saja, karena ilmunya tidak akan berkembang jikalau masih menetap di desa. Ayahnya juga berpesan agar R. Bahu jangan bersikap sombong ketika nanti dia telah sukses. R. Bahu juga harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga selau dibimbing menuju jalan yang benar.
R. Bahu meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke Mataram dan dengan meminta restu pula. Pada waktu itu di Mataram sedang ada Pasewakan. Semua patih dan menteri menghadap kepada Sultan Agung untuk membahas pembuatan bendungan Kali Sombong yang tak pernah selesai dibuat namun mengeluarkan banyak biaya dan menelan banyak korban. Kemudian R. Bahu menghadap Sultan Agung dan langsung menawarkan diri untuk mengabdi pada sultan. Sultan agung langsung menerima tawaran dari R. Bahu karena R. Bahu merupakan anak dari Ki Ageng Cempaluk yang tak lain tak bukan adalah sahabat dari Sultan Agung. Kemudian Sultan Agung memeberikan syarat kepada R. Bahu sebagai awal dari pengabdiannya untuk menangani proyek Kali Sombong tersebut. Lalu berangkatlah R. Bahu bersama prajurit yang diutus Sultan Agung untuk membantunya.
Setelah sampai Kali Sombong. Disana ternyata terjadi banjir bandhang walaupun tidak turun hujan sebelumnya. Kemudian R. Bahu melakukan tapa dan meminta pertolongan dari Allah. Tak lama ia digoda oleh Raja Ular yang besar dan akan menyerang dirinya. R. Bahu langsung minggir dan berperang hebat dengan Raja Ular itu. Raja Ular kalah dan dibebaskan dengan syarat membantu R. Bahu menyelesaikan proyek Kali Sombong ini. 

R. Bahu dan rombongn langsung bertolak menuju Mataram untuk menghadap baginda Sultan Agung. Beliau merasa lega mendengar keberhasilan R.Bahu menyelesaikan proyek Kali Sombong. Namun maih ada tugas yang menanti R. Bahu. R. Bahu diperintahkan untuk menjemput putri yang akan dijadikan istri oleh sultan. Putri tersebut berada di desa Kali Salak. R. Bahu pun menyanggupi perintah tersebut. Dan langsung pamit untuk bertolak menuju Kali Salak. 
R. Bahu langsung menjemput putri yang ternyata bernama Rantamsari. Tetapi ternyata sang putri tidak mau untuk dipersunting menjadi istri sultan. Sang putri mengatakan bahwa dia lebih senang jikalau R. Bahu yang mempersuntingnya.
Tatapan mata yang suci dari putri tersebut membuat R. Bahu takluk. Mereka berdua pun saling jatuh cinta. R. Bahu pun menjadi tidak rela jikalau Rantamsari dipersunting Sultan Agung. Oleh karena itu Rantamsari pun memberikan suatu ide. Untuk menukar dirinya dengan putri lain yang tak kalah cantik dengannya.  Putri yang dimaksud pun bernama Endang Wuranti yang ibunya berjualan Serabi.
R. Bahu berangkat ke desa Kali Beluk tempat dimana Endang Wuranti berada. R. Bahu mengatakan bahwa Endang Wuranti akan dipersunting oleh Sultan Agung. Dan putri itu langsung  bersedia. Kemudian R. Bahu beserta putri tersebut pergi ke Mataram. Setelah sampai Mataram R. Bahu menghadap Sultan Agung dan melaporkan bahwa dirinya telah berhasil menjemput putri yang berasal dari Kali Salak.
Namun setelah sampai di Mataram, oleh Sultan Agung sang putri di beri sebuah pertanyaan yang tak sanggup dijawab. Sultan pun sadar bahwa dirinya telah dibohongi oleh R. Bahu. Beliau marah karena R. Bahu telah membohongi dirinya. Sultan pun berencana untuk membalas dendamnya pada R. Bahu dengan cara yang halus.
R. Bahu dipanggil untuk melaksanakan tugas membuka Wana Gambiran. Tugas tersebut bertujuan agar R. Bahu mati dimakan hewan-hewan liar disana.  Di suatu malam ketika semua prajurit sedang tidur R. Bahu memikirkan cara bagaimana membuka Wana Gambiran. Kemudian dirinya didatangi oleh ayahnya dan kemudian beliau berkata : “Hei Anakku, kamu akan melaksanakan tugas yang sangat mulia, membuka hutan Gambiran bukanlah tugas yang mudah. Perintah tersebut berarti adalah suatu tanda bahwa Sultan sangat percaya pada dirimu. Jadi kamu harus bias menyelesaikannya. Jikalau sampai tidak terlaksana aku akan turut kewirangan”. Belaiau juga berpesan supaya R. Bahu melakukan tapa. Dengan ditemani ayahnya, R. Bahu melaksanakan tapa di bawah pohon Gorda.
            Walaupun diganggu oleh mahluk-mahluk seperi Raja Siluman  di hutan, tak sedikitpun R. Bahu bergerak. Raja siluman percaya bahwa pedangnya sudah mengenai lambung R. Bahu. Namun ada sebuah keajaiban, R. Bahu tidak jatuh sama sekali dari tapanya. Melainkan pedang yang menghunus lambungnya yang jatuh. Raja Siluman tersebut terjatuh pula.
            Setelah mendapat pertanda dari Allah, Raja Siluman yang kalah itupun menunjukkan bahwa Hutan Gambiran itu dapat dijadikan sebuah pemukiman. Melihat Raja Siluman yang merintih kesakitan maka R. Bahu menyelesaikan tapanya. Raja siluman pun dibebaskan dengan syarat untuk memnbantu membuat pemukiman di hutan tadi. Dan ketika membuat pemukiman itu diberi nama “PEKALONGAN”. Nama tersebut diambil dari nama tapa yang dilakukan oleh R. Bahu yaitu Tapa Kalong. Yang berarti tapa kelelawar. Dilain versi diceritakan bahwa R. Bahu akhirnya mempersunting Raja Silmuan itu. Raja siluman itu bernama Dewi Lanjar.
        

B.   TEMA
Heroisme yang berpadu dengan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa
C.   AMANAT
Amanat yang bisa diambil dari legenda “Asal-usul Kabupaten Pekalongan” ialah :
1.      Dalam melakukan hal apapun harus ikhlas diniati karena Allah semata.
2.      Berbakti kepada orang tua merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan seorang anak yang akan membawa pada perilaku di jalan yang lurus.
3.      Jangan pernah menyerah dalam menghadapi segala cobaan yang menghadang.
4.      Kesabaran merupakan sebuah ujian yang harus dijalankan untuk menjadi insane yang lebih berkualitas.
5.      Jangan pernah menyelesaikan sebuah permasalahan dengan kebohongan.
6.      Tanamkanlah nilai-nilai kebaikan sejak dini.
7.      Gunakanlah keprcayaan orang lain dengan sebaik mungkin.

D.   NILAI BUDAYA
Nilai Budaya yang bisa diambil dari legenda “Asal-usul Kabupaten Pekalongan” ialah
1.      Budaya untuk saling menghargai dan menghormati antar generasi
2.      Budaya tentang kepercayaan akan tuhan.
3.      Budaya tolong menolong dan menghargai sesama, baik sesame manusia atau dengan ciptaan tuhan yang lainnya. 
4.      Budaya tentang pengajaran nilai dan adat istiadat secara turun temurun.(folklore)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar