ASAL-USUL KABUPATEN
PEKALONGAN
A.
RINGKASAN
CERITA
Menurut cerita rakyat zaman dahulu di desa kesesi ada
seorang yang sakti manderaguna bernama Ki Ageng Cempaluk. Beliau mempunyai
seorang putra yang bernama Raden Bahu. Sejak kecil Raden Bahu sudah terlihat
kepintarannya karena ayahnya orang yang sakti.
Raden Bahu terus dilatih dengan ajaran-ajaran yang
baik dan dibimbing untuk selalu ingat
kepada Allah SWT oleh ayahnya. Yang bertujuan untuk menjadikan Raden Bahu
mempunyai watak yang luhur dan hormat kepada keluarganya ketika dewasa nanti.
Suatu ketika Ki Ageng Cempaluk menyuruh R. Bahu untuk
mengabdi pada Mataram. Menurut ayahnya hidup R. Bahu jangan dihabiskan untuk
menetap di desa saja, karena ilmunya tidak akan berkembang jikalau masih menetap
di desa. Ayahnya juga berpesan agar R. Bahu jangan bersikap sombong ketika
nanti dia telah sukses. R. Bahu juga harus lebih mendekatkan diri kepada Allah
SWT sehingga selau dibimbing menuju jalan yang benar.
R. Bahu meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke
Mataram dan dengan meminta restu pula. Pada waktu itu di Mataram sedang ada
Pasewakan. Semua patih dan menteri menghadap kepada Sultan Agung untuk membahas
pembuatan bendungan Kali Sombong yang tak pernah selesai dibuat namun
mengeluarkan banyak biaya dan menelan banyak korban. Kemudian R. Bahu menghadap
Sultan Agung dan langsung menawarkan diri untuk mengabdi pada sultan. Sultan
agung langsung menerima tawaran dari R. Bahu karena R. Bahu merupakan anak dari
Ki Ageng Cempaluk yang tak lain tak bukan adalah sahabat dari Sultan Agung.
Kemudian Sultan Agung memeberikan syarat kepada R. Bahu sebagai awal dari
pengabdiannya untuk menangani proyek Kali Sombong tersebut. Lalu berangkatlah
R. Bahu bersama prajurit yang diutus Sultan Agung untuk membantunya.
Setelah sampai Kali Sombong. Disana ternyata terjadi
banjir bandhang walaupun tidak turun hujan sebelumnya. Kemudian R. Bahu
melakukan tapa dan meminta pertolongan dari Allah. Tak lama ia digoda oleh Raja
Ular yang besar dan akan menyerang dirinya. R. Bahu langsung minggir dan
berperang hebat dengan Raja Ular itu. Raja Ular kalah dan dibebaskan dengan
syarat membantu R. Bahu menyelesaikan proyek Kali Sombong ini.
R. Bahu dan rombongn langsung bertolak menuju Mataram
untuk menghadap baginda Sultan Agung. Beliau merasa lega mendengar keberhasilan
R.Bahu menyelesaikan proyek Kali Sombong. Namun maih ada tugas yang menanti R.
Bahu. R. Bahu diperintahkan untuk menjemput putri yang akan dijadikan istri
oleh sultan. Putri tersebut berada di desa Kali Salak. R. Bahu pun menyanggupi
perintah tersebut. Dan langsung pamit untuk bertolak menuju Kali Salak.
R. Bahu langsung menjemput putri yang ternyata bernama
Rantamsari. Tetapi ternyata sang putri tidak mau untuk dipersunting menjadi
istri sultan. Sang putri mengatakan bahwa dia lebih senang jikalau R. Bahu yang
mempersuntingnya.
Tatapan mata yang suci dari putri tersebut membuat R.
Bahu takluk. Mereka berdua pun saling jatuh cinta. R. Bahu pun menjadi tidak
rela jikalau Rantamsari dipersunting Sultan Agung. Oleh karena itu Rantamsari
pun memberikan suatu ide. Untuk menukar dirinya dengan putri lain yang tak
kalah cantik dengannya. Putri yang
dimaksud pun bernama Endang Wuranti yang ibunya berjualan Serabi.
R. Bahu berangkat ke desa Kali Beluk tempat dimana Endang
Wuranti berada. R. Bahu mengatakan bahwa Endang Wuranti akan dipersunting oleh
Sultan Agung. Dan putri itu langsung
bersedia. Kemudian R. Bahu beserta putri tersebut pergi ke Mataram.
Setelah sampai Mataram R. Bahu menghadap Sultan Agung dan melaporkan bahwa
dirinya telah berhasil menjemput putri yang berasal dari Kali Salak.
Namun setelah sampai di Mataram, oleh Sultan Agung
sang putri di beri sebuah pertanyaan yang tak sanggup dijawab. Sultan pun sadar
bahwa dirinya telah dibohongi oleh R. Bahu. Beliau marah karena R. Bahu telah
membohongi dirinya. Sultan pun berencana untuk membalas dendamnya pada R. Bahu
dengan cara yang halus.
R. Bahu dipanggil untuk melaksanakan tugas membuka
Wana Gambiran. Tugas tersebut bertujuan agar R. Bahu mati dimakan hewan-hewan
liar disana. Di suatu malam ketika semua
prajurit sedang tidur R. Bahu memikirkan cara bagaimana membuka Wana Gambiran.
Kemudian dirinya didatangi oleh ayahnya dan kemudian beliau berkata : “Hei
Anakku, kamu akan melaksanakan tugas yang sangat mulia, membuka hutan Gambiran
bukanlah tugas yang mudah. Perintah tersebut berarti adalah suatu tanda bahwa
Sultan sangat percaya pada dirimu. Jadi kamu harus bias menyelesaikannya.
Jikalau sampai tidak terlaksana aku akan turut kewirangan”. Belaiau juga berpesan
supaya R. Bahu melakukan tapa. Dengan ditemani ayahnya, R. Bahu melaksanakan
tapa di bawah pohon Gorda.
Walaupun diganggu oleh mahluk-mahluk
seperi Raja Siluman di hutan, tak
sedikitpun R. Bahu bergerak. Raja siluman percaya bahwa pedangnya sudah mengenai
lambung R. Bahu. Namun ada sebuah keajaiban, R. Bahu tidak jatuh sama sekali
dari tapanya. Melainkan pedang yang menghunus lambungnya yang jatuh. Raja
Siluman tersebut terjatuh pula.
Setelah
mendapat pertanda dari Allah, Raja Siluman yang kalah itupun menunjukkan bahwa
Hutan Gambiran itu dapat dijadikan sebuah pemukiman. Melihat Raja Siluman yang
merintih kesakitan maka R. Bahu menyelesaikan tapanya. Raja siluman pun
dibebaskan dengan syarat untuk memnbantu membuat pemukiman di hutan tadi. Dan ketika
membuat pemukiman itu diberi nama “PEKALONGAN”.
Nama tersebut diambil dari nama tapa yang dilakukan oleh R. Bahu yaitu Tapa
Kalong. Yang berarti tapa kelelawar. Dilain versi diceritakan bahwa R. Bahu
akhirnya mempersunting Raja Silmuan itu. Raja siluman itu bernama Dewi Lanjar.
B.
TEMA
Heroisme yang berpadu dengan ketaqwaan kepada Tuhan
yang Maha Esa
C.
AMANAT
Amanat
yang bisa diambil dari legenda
“Asal-usul Kabupaten Pekalongan” ialah :
1. Dalam melakukan hal apapun harus ikhlas diniati karena
Allah semata.
2. Berbakti kepada orang tua merupakan suatu kewajiban
yang harus dilakukan seorang anak yang akan membawa pada perilaku di jalan yang
lurus.
3. Jangan pernah menyerah dalam menghadapi segala cobaan
yang menghadang.
4. Kesabaran merupakan sebuah ujian yang harus dijalankan
untuk menjadi insane yang lebih berkualitas.
5. Jangan pernah menyelesaikan sebuah permasalahan dengan
kebohongan.
6. Tanamkanlah nilai-nilai kebaikan sejak dini.
7. Gunakanlah keprcayaan orang lain dengan sebaik
mungkin.
D.
NILAI
BUDAYA
Nilai Budaya yang bisa diambil dari legenda “Asal-usul
Kabupaten Pekalongan” ialah
1. Budaya untuk saling menghargai dan menghormati antar
generasi
2. Budaya tentang kepercayaan akan tuhan.
3. Budaya
tolong menolong dan menghargai sesama, baik sesame manusia atau dengan ciptaan
tuhan yang lainnya.
4. Budaya tentang pengajaran nilai dan adat istiadat
secara turun temurun.(folklore)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar